Kebersihan Pakaian dan Anggota Badan Nabi Saw

Oleh : Sayid Muhammad Alawy Al Maliki

Kebersihan anggota badan, sangat diperhatikan oleh Nabi SAW dan selalu memerintahkan hal itu kepada ummatnya. Beliau disamping mandi, senantiasa mencuci kedua tangannya sebelum dan sesudah makan. Menggosok gigi dengan siwak, menggunting kumis, mengerat kuku dan membersihkan segala kotoran yang melekat di celah-celah anggota badannya. Kebersihan menjadi perintah dan setengah dan ajaran agamanya.

Beliau bersabda: “Allah itu baik, cinta akan segala yang baik, bersih, suka akan kebersihan dan Maha Murah, ,nencintai setiap yang bermurah hati. (HR At­Turmidzy).

Dalam hadis lain disebutkan: “Lakukanlah olehmu kebersihan sedapat mungkin, karena Islam tegak atas dasar kebersihan, dan tidak akan masuk surga melainkan setiap yang bersih.”

Sebagai bukti nyata akan kebersihan tubuh beliau, ialah keringatnya yang harum semerbak. Demikian pula dengan anggota badannya, meskipun tidak diragukan lagi, bahwa hal itu juga merupakan khususiyah baginya. Beliau juga memperhatikan rambut dengan selalu membersihkan dan menyisir dengan rapi.

Anas, bujang Nabi SAW, berkata:“Rasulullah senantiasa berminyak rambut dan selalu menyisir jenggotnya.”

Sedang Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Nabi SAW setiap malam memakai celak, tiga kali di mata kanan dan tiga kali di mata kiri. Adapun perhatian beliau terhadap gigi, sudah menjadi kebiasaan beliau memakai tusuk gigi setiap selesai makan untuk member­sihkannya. Beliau berkata: “Sungguh baik umatku yang selalu membersihkan gigi waktu berwudhu maüpun setelah makan, di waktu berwudlu sambil berkumur ­kumur, dan menghirup air ke hidung dan membersihkan celah-celah jari.  Malaikat sangat benci bila melihat seorang yang sedang melaksanakan shalat sementara sisa makanan masih melekat di celah-celah giginya.”

Perhatian Nabi tehadap mulut, terbukti juga dengan selalu memakai siwak berulang kali, di saat akan melaksanakan shalat, berwudhu, akan tidur dan setelah bangun dari tidurnya. Beliau selalu menganjurkan umatnya akan hal itu.

An-Nasaiy meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda: “Siwak itu mensucikan mulut, membawa keridhaan Tuhan”.

Menurut riwayat Al-Bukhary, Nabi bersabda:Kalau sekiranya tidak memberatkan umatku niscaya akan aku perintahkan mereka agar bersiwak. Yaitu setiap kali akan shalat.”

Menurut riwayat Al-Bazzar dan At­Thabarany, “Saya akan wajibkan kepada mereka bersiwak pada setiap kali akan shalat.Seperti saya wajibkan kepada mereka berwudhu.”

Tentang perhatian Nabi SAW terhadap pakaian, maka beliau telah menerangkan kepada kita, bahwa berpakaian yang layak, sopan dan bagus adalah ciri khas bagi setiap Nabi. Demikian menurut At-Turmidzy.

Sebagai penghulu para Nabi dan Rasul, dengan sen­dirinya beliau selalu memakai pakaian yang terbaik At-Thabarany meriwayatkan tentang sifat-sifat Nabi “Be1um pernah aku melihat seorang yang lebih baik tampan mukanya dan lebih bersih pakaiannya selain Rasulullah SAW”.

Beliau selalu menganjurkan kaum muslim agar menghias diri memperbagus pakaian, dengan sabdanya:Artinya “Sesungguhnya Allah itu bagus, cinta akan segala yang bagus (HR Ibnu Sunniy)

Dalam berpakaian, beliau selalu memperhatikan tempat dan keadaan. Bila akan menerima tamu yang datang dan tempat jauh, maka untuk menyambutnya beliau menyesuaikan pakaian yang dikenakan dengan tingkat dan kedudukan tamu yang akan datang.

Demikian pula pada hari  raya Idul Fitri dan Idul Adha, atau hari Jum’at, beliau memakai pakaian khusus dan menganjurkannya. Al-Hakim meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda: “Baguskanlah pakaianmu dan perbaikilah rumah tanggamu, sehingga kalian dipandang sedap dan manis oleh mata orang banyak.”

Dan sabdanya pula: “Bahwasanya bila Allah memberi nikmat kepada hamba-Nya, suka melihat bekas nikmat itu padanya.” (HR At-Thabarany dan Al-Baihaqy).

Dalam hadis yang lain, “setengah dari pada kehormatan seorang mukmin kepada Allah, ialah kebersihan pakaiannya.” (HR Abu Nuaim).

Lagi pula beliau juga menganjurkan agar pakaian terus terjaga kerapiannya, dan memberi larangan agar pakaian jangan kelewat panjang ke bawah sehingga menyentuh tanah, selain semata-mata demi kebersihan

Kebersihan Rumah Tangga dan Masjid

Nabi sangat menganjurkan dan memperhatikan kebersihan rumah tangga kepada umatnya. Setiap rumah tangga muslim agar dijaga tetap bersih. Beliau bersabda: ”Bersihkanlah halaman rumahmu”. Demikian pula perhatian beliau terhadap kebersihan masjid, dan senang kepada siapa saja yang dengan suka rela melakukan tugas itu.

Tatkala seorang wanita yang selalu membersihkan masjidnya  wafat, dan baru diketahui setelah dikebumikan, maka dengan nada marah beliau berkata: “Mengapa kalian tidak membenitahukan kepadaku?” Maka pergilah beliau menuju kuburan wanita itu, dan di sana beliau melakukan shalat jenazah kepada arwahnya.

Di masjid beliau, ada juga seorang yang khusus membersihkan dan mengharumkan ruangannya, dengan dupa yang dibakar. Orang itu bernama Nuaim. Hal itu bukan dilakukan di masjid beliau saja, tetapi juga dilakukan di tempat-tempat ibadah yang lain. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan At-Turmidzy, bahwa Nabi SAW menganjurkan pembangunan masjid,dan selalu membersihkannya.

Demikian pula perintah beliau, agar semua tempat melepaskan hajat, ditutup rapat-rapat pintunya. Larangan keras terhadap siapa pun meludah dan mengotori masjid. Membersihkan masjid dan kotoran sekecil apa pun akan memperoleh imbalan pahala yang besar. Supaya masjid sebagai tempat ibadah, tetap terjaga terus kebersihan dan kesuciartnya.

Sumber : www.buntetpesantren.org

Tentang abizakii

"Seorang hamba Allah yang berusaha mengenal dan mencintai Nabi-Nya"
Pos ini dipublikasikan di Rasulullah SAW dan tag , , . Tandai permalink.

3 Balasan ke Kebersihan Pakaian dan Anggota Badan Nabi Saw

  1. dealer pulsa berkata:

    kebersihan sudah mnjd chirikhas islam

  2. Ping balik: Kebersihan Pakaian dan Anggota Badan Nabi SAW | Pecinta Al-Mushthofa Shallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam

Tinggalkan komentar