Akhlak Rasulullah SAW Terhadap Musuh

Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah di dalam peperangan Badr pedangnya jatuh karena kantuknya, karena sepanjang malam qiyamul lail di saat perang terjatuh pedangnya, bagaimana manusia perang dengan hawa nafsu, kalau ia perang dengan hawa nafsu tentunya ia tidak akan bisa memejamkan mata sekejap pun dari melihat serangan pedang 3000 orang pasukan kuffar quraisy dengan senjata lengkap masih bisa terkantuk-kantuk, menunjukkan mereka memang mempunyai jiwa-jiwa yang suci dan damai, bahkan Sang Nabi mengatakan “ jangan menyerang sebelum mereka menyerang”.

Demikian wahai muslimin, manusia yang paling tidak menghendaki permusuhan walau terhadap orang-orang yang paling jahat memusuhi beliau, bahkan pada saat perang Uhud ketika panah besi menembus rahang beliau, dan beliau SAW roboh maka saat itu berdiri Sayyidina Abu Thalhah di depan beliau, dan Rasul berdiri lagi untuk melihat keadaan pasukannya yang kacau balau karena diserang kaum kuffar, maka Abu Thalhah berkata ; tetap duduk wahai Rasul jangan berdiri sungguh …

وَجْهِيْ لَيْسَ بِوَجْهِكَ وَصَدْرِيْ لَيْسَ بِصَدْرِكَ

( wajahku bukan wajahmu dadaku bukan dadamu ), biar aku yang kena serangan panah jangan engkau kena serangan lagi, tetap di tempatmu wahai Rasul.

Dan Rasul sudah mengalir darah, karena panah besi menghantam dari pada perisai baja yang ada di tangan Sang Nabi dan sedemikian kerasnya sampai menembus baja tersebut dan menembus tulang rahang beliau. Maka Sayyidatuna Fathimah Az Zahra’ RA dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari datang kepada Nabi dan membersihkan darah yang mengalir dari wajah beliau.

Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan bahwa Rasul memegang ridanya (rida : sorban dipundak yg sering juga dililitkan dileher oleh beliau saw), menahan jangan sampai darah jatuh ke tanah, maka para Shahabat berkata biar dulu darahnya jatuh ke tanah wahai Rasul, kita urus panah besi di rahangmu masih menempel,

maka Rasul berkata kalau ada darah dari wajahku jatuh ke tanah, Allah akan tumpahkan bala’ untuk mereka, maka Rasul tidak ingin bala’ ini tumpah pada mereka yang memerangi beliau, inilah Sayyidina Muhammad SAW . Panah besi menembus rahang beliau, beliau masih sibuk menjaga jangan sampai setetes darah jatuh ke tanah, karena nanti Allah akan murka kalau sampai ada setetes darah dari wajahku jatuh ke bumi, Allah akan menumpahkan bala’ untuk mereka, Rasul masih ingin mereka masuk Islam lalu keterunannya mendapat hidayah, demikian manusia yang paling indah Sayyidina Muhammad SAW. Perang Badr berakhir dengan kemenangan.

Allahumma Shalli `alaihi waalihi wasallam

Sumber : facebook

Tentang abizakii

"Seorang hamba Allah yang berusaha mengenal dan mencintai Nabi-Nya"
Pos ini dipublikasikan di Rasulullah SAW dan tag , , , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar