Kesucian dan Silsilah Nabi Muhammad SAW

Oleh : Sayid Muhammad Alawy Al Maliki

Ibnu ‘Abbas meriwäyatkan, bahwa Nabi bersabda:“Aku tidak dilahirkan dari perkawinan dengan cara jahiliah, melainkan dari pernikahan Islam.”

Hisyam bin Muhammad Al-Kalbi meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia pernah menuliskan nama untuk Nabi lima ratus ribu, dan tak seorang pun yang melahirkan dengan cara perkawinan jahiliah

Imam ‘Ali bin Abi Thalib juga meriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda ”Aku dilahirkan dari perkawinan yang sah Sejak dari Adam hingga ayah dan ibuku tidak sedikit pun tercemar oleh noda-noda jahiliah”

Ibnu ‘Abbas meriwayatkan dalam hadis yang lain,bahwa Nabi bersadda: .‘Tidak sekali-kali pertemuan ayah dan bundaku dengan perkawinan yang tidak sah. Allah memindahkan aku dari sulbi yang baik ke rahim yang suci, bersih dan terpelihara. Dan tidak ada suku yang terpecah menjadi dua, melainkan aku berada di tempat yang terbaik di antara keduanya.’

‘Aisyah meriwayatkan pula bahwa Nabi bersabda:Jibril pernah berkata,”Aku telah membolak-balikkan bumi dari barat hingga timur. Maka tidak aku jumpai seorang pun yang lebih utama dari Muhammad, dan tidak kulihat suku yang lebih mulia dari Bani Has yim.”

Imam Bukhari dalam kitab sahihnya meriwayatkan dan Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda: “Aku dibangkitkan pada sebaik-baik.kurun yang pernah dialami oleh anak Adam, dan generasi ke generasi berlalu silih berganti, hingga generasi di tempat aku berada sekarang.”

Imam Muslim meriwayatkan dan sahabat Wathilah bin Asga’, bahwa Nabi bersabda:”Allah memilih Kinanah dan keturunan Ismail, memilih suku Quraisy dan keturunan Kinanah, dan memilih suku Quraisy dari Bani Hasyim. Dan aku ini pilihan dari Bani Hasyim.”

Al-’Abbas meriwayatkan pula, bahwa Nabi bersabda: “Allah yang menciptakan mahluk-Nya. Menjadikan diriku berada pada sebaik-baik kelompok. Kemudian Dia memilih suku-suku bangsa dan menjadikan diriku pada sebaik-baik rum pun. Maka aku dari sana berasal dan sebaik-baik asal muasal dan sebaik­ baik keluarga.”.

Demikian juga Ibnu ‘Umar meriwayatkan, bahwa Nabi bersabda: “Allah memilih makhluknya di antara keturunan Adam, kemudianaku dipilihnya dari suku bangsa Arab, maka akulah pilihan dari golongan terpilih.”

Sementara itu, patut untuk diketahui, bahwa Nabi dilahirkan sebagai anak tunggal. Tidak bersaudara kandung, baik laki-laki maupun perempuan, karena kehendak Allah. Agar puncak kemuliaan silsilah keturunan yang menjadi ciri khas bagi martabat kenabiannya, berlaku hanya untuk beliau seorang.

Bila diteliti silsilah keturunan dari segala hal yang ber­talian dengan kelahirannya, maka kita akan yakin bahwa Nabi benar-benar seorang Nabi pilihan dari rumpun Bani Hasyim dan suku Quraisy. Suku yang merupakan inti dari bangsa-bangsa yang hidup di seluruh Jazirah Arab. Di dalamnya terhimpun segala nilai dan unsur kemuliaan dari kedua ayah bundanya. Lagi pula, tumpah darahnya adalah semulia-mulia negeri di sisi Allah.

Sungguh indah dan tepat apa yang dikatakan oleh Syamsuddin Ad-Dimasyqi dalam gubahan syairnya:

Allah memelihara nenek moyangnya

Demi keturunan Muhammad dan nama baiknya

Mereka bebas terhindar segala noda

Akibat perkawinan yang tercela

Sejak Adam sampai ayah bundanya.

Sumber : www.buntetpesantren.org

Tentang abizakii

"Seorang hamba Allah yang berusaha mengenal dan mencintai Nabi-Nya"
Pos ini dipublikasikan di Rasulullah SAW dan tag , , . Tandai permalink.

2 Balasan ke Kesucian dan Silsilah Nabi Muhammad SAW

  1. arroudloh berkata:

    Assalamu’alaikum… Izin copas artikel2ny, ya ‘Amm..:-)
    Syukraaan..

Tinggalkan komentar